Sabtu, 24 Oktober 2015

Keistimewaan Azan

Adzan merupakan panggilan dari Allah bukan dari seorang muadzin. Setiap hari selama 5 kali seruan Adzan berkumandang di majid-masjid. Adzan mungkin sering terabaikan bila kita terlalu sibuk dengan pekerjaan dan aktivitas yang kita lakukan, sampai-sampai kita lupa untuk mengerjakan sholat. Adzan memberitahukan bahwa akan masuknya waktu sholat agar semua umat muslim yang tengah melakukan aktifitasnya untuk istirahat sebentar dan selanjutnya melakukan ibadah sholat secara berjamaah.

Adzan merupakan pemberitahuan, yaitu kata seruan untuk memberitahukan akan masuknya waktu sholat fardhu secara bahasa bermakna Al-I'lam yang berarti pengumuman atau pemberitahuan. Orang yang mengumandangkan Adzan di namakan Muadzin.


 sebagai mana firman Allah Azza wa Jalla: "Dan pengumuman dari Allah dan Rasul-Nya kepada ummat manusia di hari haji akbar bahwa Allah dan Rasul-Nya berlepas diri dari kaum musyrikin..." (QS. At-Taubah: 3)

Adapun secara syar'i Adzan adalah pemberitahuan masuknya waktu sholat dengan lafadz-lafadz yang khusus. ( al-mughni  253 kitab sholat bab adzan di nukil dari Taisirul 'Alam 78)
Ibnu Mulaqqin rahimuhullah berkata: "Para ulama menyebutkan 4 hikmah Adzan menampakkan syi'ar islam, menegakkan kalimat tauhid, pemberitahuan masuknya waktu sholat, seruan untuk melakukan sholat berjamaah" (Taud al-Ahqaf 1/513).

Keutamaan Adzan
Adzan memiliki keutamaan yang besar, sehingga andai saja orang-orang tahu keutamaan pahala yang di dapat dari mengumandangkan Adzan pastilah orang-orang akan berebutan untuk menjadi muadzin bahkan jika perlu mereka melakukan undian untuk sekedar bisa mendapatkan kemuliaan itu. Dan salah satu tanda sempurnanya syari'at islam ialah memberikan dorongan kepada ummatnya untuk melaksanakan ibadah dengan menyebutkan keutamaan ibadah tersebut. Begitu pula dengan Adzan.

Banyak riwayat dari Rasulullah SAW yang menjelaskan tentang keutamaan Adzan dan orang yang menyerukan Adzan atau muadzin.

 Abu Hurairah ra. menceritakan bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Apabila diserukan adzan untuk shalat, syaitan pergi berlalu dalam keadaan ia kentut hingga tidak mendengar adzan. Bila muadzin selesai mengumandangkan adzan ia datang hingga ketika diserukan iqamat ia berlalu lagi" (HR. Bukhari no. 608 dan Muslim no. 1267).


 Dari Abu Hurairah ra. ia mengabarkan sabda Rasulullah SAW : "Seandainya orang-orang mengetahui besarnya pahala yang didapatkan dalam adzan dan shaf pertama kemudian mereka tidak dapat memperolehnya kecuali dengan undian niscaya mereka rela berundi untuk mendapatkannya" (HR. Bukhari no. 615 dan Muslim no. 980)

Menurut ulama panjang leher ialah orang yang paling banyak pahalanya, paling banyak mengharapkan ampunan dari Allah, paling bagus balasan amal perbuatannya, dan orang yang paling dekat dengan Allah. Para ulama juga berpendapat dengan makna 'orang yang paling panjang lehernya'. Menurut Yunus bin Ubaid muadzin ialah orang yang paling dekat dengan Allah. Ada juga yang berpendapat bahwa: "Para muadzin akan menjadi para pemimpin karena orang arab biasa menyebut pemimpin sebagai orang yang paling panjang lehernya. Fuadhail bin 'Iyadh menerangkan para muadzin menjadi orang yang paling cepat dan dahulu memasuki surga.


 Muawiyah ra. berkata, aku pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda: "Para muadzin adalah orang yang paling panjang lehernya pada hari kiamat" (HR. Muslim no. 850) 

Menjadi seorang muadzin adalah sebuah jabatan mulia dan mendapat banyak pahala. Karena Adzan merupakan pemberitahuan kepada manusia bahwa waktu sholat telah tiba  sekaligus mengingatkan dan mengajak mereka yang tengah sibuk dengan pekerjaan dan aktivitasnya agar beristirahat sebentar untuk memenuhi seruan Rabbnya menunaikan sholat berjamaah. Wajar jika kelak para muadzin memiliki posisi terhormat kerena amalannya itu dan seharusnya manusia memandang bahwa menjadi seorang muadzin adalah sebuah kemuliaan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar